Kisah Kasih saat Kuliah part II

Kelanjutan dari part I selamat membaca :-)....

Sudah 3 hari aku melihat maya jutek sama aku setelah kejadian itu, dia begitu dingin terhadapku. Namun ku terus mencoba mulai dari awal lagi untuk mendapatkan cintanya karna ku yakin pasangan yang berlandasan dengan susah payah untuk menyatu akan susah untuk dipisahkan.
Pada malam harinya ku begitu galau gak tau mau berbuat apa, ku kesepian yang gak jelas jadi ku putuskan untuk menelpon maya. Tapi ku takut dia malah membentakku lagi, jadi lebih baik ku sms dulu.“hai may boleh ku telpon” tulisan smsku pukul 20.00. ku tunggu terus menunggu balasan dari maya, dan ku mulai pasrah sepertinya maya begitu marah kepadaku. Tiba-tiba ponselku berbunyi pada pukul 21.15
“ia boleh” tulisan balasan sms maya. Aku yang melihat sms dari maya seperti matahari yang datang ke hatiku yang gelap men. Aku pun menelponnya
“hallo may lagi apa!” kataku
“nih lagi buat MPH?” jawab maya.
“oo udah sampai mana kamu buat?” kataku
“belum apa-apa” jawab maya dengan nada lesu.
“hmm may udah dikasi tau ama heni gak?” kataku
“udah” jawab maya
“serius may itu salah paham aja may, aku dah bilang itu semua bukan salah kamu tapi itu karna aku yang mendekat dan mencarimu.” Ucapku, tiba-tiba hening beberapa menit “ may aku minta ma’af bisa gak kita lupain masalah ini” tambahku tiba-tiba hening lagi
“ia ku ma’afin tapi ku gak seneng temen-temenmu ngomongin aku yang tidak-tidak itu, karna aku tidak melakukannya” ucap maya dan itu membuatku begitu senang men, akhirnya aku bisa lagi melancarkan serangan cintaku kepada maya. Setelah aku di ma’afin oleh maya, maka mulailah maya sedikit hangat dalam menemaniku berteleponan.
Saat di kampus aku langsung menegur maya, dan hmmm dia begitu hangat menjawab sapaanku dan itu membuat temen-temennya mengejekku
“dadi kapan nih di tembak mayanya?” kata aii
“ya kapan maya maunya sih?” jawabku
“kok aku, kamu aja salam lewat temen-temenku mana berani salam sendiri” ucap maya dan membuat temen-temennya ketawa mengejekku, aku hanya diem karna ku begitu senang karna aku mendapat jack point. Hehehehe
2 minggu sudah berlalu aku dan maya sudah kayak perangko ama surat padahal kami gak pernah memaki lem di tubuh kami tapi dimana ada maya disitu ada aku hehehehe, hidupku mulai berubah dari yang suka-suka gue sekarang sudah mulai sedikit rapi itu semua karna maya jujur maya banyak membuatku berubah menjadi lebih baik lagi. Sudah hampir satu bulan ini aku telah mengenal maya seperti apa sifat baik-buruknya dan semua-muanya dan ku harap dia juga melakukan seperti yang kulakukan. Setiap di kampus ku selalu memberikan kecerian terhadapnya. Namun ku heran sama maya kata orang cewek itu lebih peka terhadap perasaan tapi apa dia gak tau ya ku menyukainya. Aneh!!!
Sore itu dikampus di parkiran
“dadi kok belum-belum si tembak maya ya, ampe kapan kalian mau pdkt entar maya diembat loh ama orang lain?” kata aii
“ya tergantung kapan maya maunya!” kataku
“ihh apaan sih nih.. mana mungkin dia berani nembak orang dia salam aja harus di titip ama kalian!” kata maya, aku yang mendengar itu langsung berbunga-bunga men seakan curahan hatiku yang tadi ku bilang maya tidak bisa mengetahui perasaanku dia mengetahuinya.. ohh hari yang indah.
“enak saja berani dong! Apa sih yang membuatku takut” kataku.. hari sabtu itu ku habiskan dengan canda tawa bersama aii dan maya.
hari minggu malam aku berfikir untuk menembak maya namun ku takut yang dia omongin kemarin di parkiran hanya candaan saja, oh tuhan ini membuatku galau. Apa yang harus ku lakukan, tiba-tiba telponku berbunyi ternyata dari  maya dan membuat galau ku hilang men
“ hai may tumben ada apa?” kataku
“akhh gak sih kamu sedang apa?” kata maya
“sedang mikirin dengan kata-katamu kemarin diparkiran apa kamu hanya becanda”kataku
“hmm ya gak lah orang ku beneran juga mana mungkin kamu berani, orang kamu banci” kata maya
“hei mana ku berani kok” kataku
“ayo buktikan kerumah nembak aku” kata maya membuatku tersentak mendengar apa yang maya ucapkan.
“o.k aku datang sebutin dimana rumahmu aja” kataku. Dan setelah itu maya memberikan alamat rumahnya dan ku langsung joss kerumahnya dalam perjalanan wajahku berseri-seri sampai membuat orang pengendara lain dikira mungkin orang gila. Sesampai rumahnya maya, disana ku liaht maya dengan uminya dan kakaknya waduh gila men hampir pupus ku punya iman untuk menembak maya pada saat itu.
“hai dadi dah datang sini masuk” kata maya dan dia mengajak aku keruang tamu disana ku sedikit kaget karna disana bukan jajan atau minuman yang disuguhkan namun kertas-kertas dan laptop, aku pun berbisik ke maya
“may apa-apaan nih?” kataku dia hanya terseyum dan uminya datang.
“oo mau belajar ya?” kata uminya
“ia umi” kata maya sambil seyum.
“kampret apa ku dibohongin nih ma maya” kataku dalam hati, setelah itu maya pun mulai membuka laptop dan aku pun berkata.
“may kamu bohongin aku?” kataku
“hmm gak kok, cuman mang kamu bener-bener berani nembakku” kata maya, dan itu membuatku canggung gimana tidak tampa ku nembak sebenarnya dia udah tau perasaanku tapi dia suruh ku mencoba menembaknya, aneh kana pa ku lagsung bilang mau gak jadi pacarku atau apa. Aneh ini aneh.
“ hmm may mau gak jadi pacarku?” kataku
“ihhh gitu aja gak ada romantisnya” jawab maya sambil membaca buku. Buatlah aku terkesima gitu” tambah maya. Aku langsung mengambil bukunya dan memegang tangannya,
“ may mau gak jadi pacarku sambil menatap kearah matanya” kataku
“hahahahhaa kamu nih lucu sekali dadi hahahahah” maya malah ketawa dengan apa yang kulakukan.
“hei kamu nih” kataku.
“hmmm ia ku mau” kata maya dengar kata-kata maya membuatku terbang keawan andai ku gak bawa jangkar kapal mungkin aku dah terbang kelangit mungkin. Aku pun langsung terseyum dan mengucapkan terimakasih ditelinganya. Hari itu aku langsung memberikan cincin untuk melambangkan cintaku kepada dia yang gak akan terputus selalu bersama. Aku pun berjanji gak akan menyakiti hatinya.
Itulah kenapa ku bilang kisah kasih di kampus lebih indah karna kita lebih dewasa dan lebih mengerti untuk masa depan bukan seperti kisah kasih di sekolah yang hanya untuk sesaat…
Tamat ……

sumber : http://cerpenme.wordpress.com/



< >

2 komentar: