Senja Part II

 Tiba-tiba dia melihatku dan mengkedipkan matanya kearahku, membuat jantungku seakan berdetak kencang tiba-tiba berhenti men. Aku terdiam ada apa dengan ku apa,, apa,, apa ku telah jatuh hati kepada dia???.
Jam pulang sekolah pun tiba, saatnya aku berpikir jernih yang tadi kurasakan itu bukan apa-apa,
tidak ada yang special dari heni, dia gak seperti mantanku rini, oh tuhan kenapa cintaku terhadap rini terlalu besar jadi seperti ini aku, tidak bisa terima bahwa dia telah bersama dengan cowok lain. Saat sampai dirumah aku dikejutkan oleh telfon dari rini mantanku,“hallo?” kataku
“rik kamu dah lupa ama aku?”kata rini. Saat itu inginnya ku berkata ada apa kenapa kamu masih menelponku ku dah bisa lupain kamu, dan ku langsung menutup telponnya. Tapi yang ku lakuin malah
“ia gak lah rin tumben kamu menelponku ada apa?” kataku. Itu lah kata yang keluar dari mulutku yang tidak ingin ku ucapkan.
“ ku kangen kamu rik, ga tau kenapa ku denger lagu peterpan semua tentang kita, jadi ku ingat kamu, apa kamu masih mengingatku rik?” kata rini. Inginnya ku bilang ku tidak pernah mengingatmu setelah kamu putusin aku. Tapi malah yang ku lakuin
“ia jelas lah kamu perempuan terindah yang pernah kumiliki rin, soalnya kamu cewek yang paling ngerti tentang aku rin!!” kataku
“ma’af ya rik tapi memang hubungan kita gak bisa diterusin lagi, tapi tetap ku berdoa supaya kamu dapat yang lebih baik dari pada aku” ucap rini yang membuatku terdiam dan berkata dalam hati “ aku butuhnya kamu rin bukan orang lain, andai saja cintamu seperti cintaku pasti kamu akan berpikir untuk mengatakan itu kepadaku.”
“ rin ku mau kesekolah kita lanjut besok ya” kataku
“o.k lah rik bye” kata rini dan tampa ku balas ku langsung mematikan handphoneku, seketika ku menarik nafas dalam-dalam dan menahan baru ku melepaskannya. Hari itu aku habiskan didalam kamar merenungin kenapa bisa? apa yang salahku tuhan ampe rini memutusin aku?.
Hari minggunya aku berniat ketempat tebing dipinggir pantai yang biasa menjadi tempat tongkronganku bersama gengku, aku pun kesana jam 4 sore sesampai disana aku langsung menelpon hendra untuk datang namun dia sibuk jadi gak bisa datang, yaudah aku jadi bernyanyi dengan gitar sendiri sambil merenungkan nasibku. Tiba-tiba
“riky???” seseorang memanggilku, aku pun menoleh dan betapa kagetnya aku yang memanggilku adalah heni,
“eh ngapain kamu kesini?”kataku dengan wajah heran
“hmmm aku kemarin kesini ama eva temen kelas kita dia bilang disini tempatnya ricky dan gengnya kalo nongkrong dan dia bilang disini tempat yang bagus untuk menghabiskan waktu sore” kata heni sambil menundukan kepalanya
“ia terus kamu kesini sekrang sendiri mau apa? Apa kamu selalu membuntuti aku ya?” kataku
“enak saja,, aku kesini mau menghabiskan waktu soreku. Eh kamu bawa gitar ayo kamu main aku yang nyanyi?”kataheni sambil duduk disampingku tampa ku suruh
“eh eh kamu apa-apaan!”kataku
“apa kamu tega ama aku mengusir ku?”kata heni dengan suara manja
“ihhss ia ia silahkan dah tapi ini terahir kali kamu datang kesini disini dilarang ada cewek datang kalo ada cewek itu menjadi sctv satu untuk semua kamu mau?” kataku menakut-nakutinya
“ihh gak ya, ia ia ini terkahir tadi ku kira kamu gak ada, soalnya gengmu udah ku sms ternyata mereka ga ada kesini maknya ku kesini mau foto-foto.” Kata heni
“o ia lagu apa kamu mau nyanyi?”
“lagu ingin hilang ingatan? Bisa gak kuncinya” kata heni
“o.k “kataku dan kami berdua pun mulai bernyanyi dan suaranya heni merdu juga yang pasti bisa dinikamtin deh. Setelah itu kami menyanyikan lagunya slank terlalu manis, munajat cinta yang pastinya lagu galau, setelah itu kami berdua pun terdiam tampa tau harus membuka pembicaraan apa, tiba-tiba ku pun membuka pembicaraan
“hen apa kabar?”
“hmmm rik kamu kalo gak bisa membuka pembicaraan gak usah membuka pembicaraan deh?” kata heni sambil tertawa, aku pun jadi ikut tertawa,
“hei hei ada yang tertawa nih aku bener kan gak ada heni gak rame” kata heni sambil menunjuk kearahku
“hei aku ketawa karna ngomongan ku sendiri tau”kataku. Setelah itu kami berdua pun saling bercerita canda gurau. Tampa terasa waktu berlalu dengan cepat waktu sudah menunjukan jam 5.20 sore,
“rik kamu itu orangnya nyenengin deh, andai saja kamu disekolah kayak gini pasti banyak yang suka ama kamu.” Kata heni, aku pun hanya tertawa dan mengajak dia pulang. Sesampai dirumah aku mengaca di kamarku, ada apa denganku kenapa heni bisa membuat ku tertawa lagi? kenapa ketika ku dekat dengan heni aku serasa ingin terus dekatnya? kenapa ku seyum-seyum sendiri jika mnegingat kelucuannya tadi?kenapa wajah rinagnya selalu menghantuiku? kenapa kuterus bertanya kenapa? Apa aku dah gila oleh cintanya heni, oh tuhan kenapa ketika ku dekat heni serasa seperti hidup kembali diriku dari terpurukan yang dibuat oleh rini. Oh tuhan.
Hari seninnya ketika jam pulang sekolah heni menghampiri hendra dan berkata
“ hen anterin aku dong pulang soalnya papiku dia sibuk jadi gak sempat jemput aku?”kata heni
“oo jelas ayo kita pulang!” kata hendra. Aku yang mendengar itu serasa terbakar hatiku dan seketika aku langsung memegang tangan heni dan berkata
“o ia hen bukannya kamu mau anterin aku ke toko buku? Kamu dah janjikan tadi?” kataku sambil jalan keluar kelas
“eh eh eh riky heni mau pulang ama aku kenapa loe embat tuh gebetan aku oee ricky” kata hendra namun ku gak gubris dan terus jalan ke parkiran,sesampai disana kuliaht heni terdiam terpaku melihat tingkahlaku ku
“hei kenapa bisa kamu minta bantuan anter pulang ama hendra sedangkan aku temen dudukmu?” kataku, heni sambil terdiam dan memulai berbicara
“ia ia karna ku takut repotin kamu? Dan juga kamu gak asik kalo di minta anterin udah kayak jalan ama patung!” kata heni
“ hei kamu aja gak mau membuka pembicaraan! Ayo naik ku anterin kamu pulang!”kataku dan kami berdua pun pulang, dalam perjalan
“kamu cemburu rik?” kata heni
“a anu tidak ngapain cemburu!” kataku dan belum selesai ku kaget dengan kata-kata heni, heni langsung memelukku” e.,eee,ee kamu ngapain?” tambahku
“udah tahan sebentar aja?”kataku heni, sesampai dirumahnya heni melepasin pelukannya dan berkata
“rik ku suka kamu, bye” kata heni dan langsung lari sambil menutup gerbang, dari dalam rumah ku dengar suara nyayian heni la..lalalalla…lala.. aku pun jadi tersipu malu dan penuh keheranan, sesampai rumah ku mau melepas jaketku dan ku temukan sepucuk surat yang tertulis
“rik aku mau jujur aku sudah suka ama kamu sejak pertama ku lihat kamu, itu lah kenapa ku mau duduk disampingmu, bukan ama orang lain. rik kamu kamu pernah bilang jangan pernah mencintaiku namun ku gak bisa rik ku sangat-sangat mencintaimu rik semakin kamu jahat kepadaku semakin ku berhasrat memilikimu rik. Rik mungkin aku gak bisa lakuin yang apa mantanmu lakuin tapi ku janji ku akan membuatmu terseyum selalu, dan nyaman untukmu, rik ku mau menjadi pengganti mantanmu, ijinkan aku untuk mencintaimu rik. Hmmm temui aku entar jam 4 sore dimana pertama kali aku membuatmu terseyum keapadaku dari heni” itu lah sepucuk surat yang membuatku seperti sangat hidup kembali. Aku pun berpikir kapan  dan dimana dia pertama kali membuatku terseyum,?
Jam 4 sore aku langsung joss kesekolah karna ku terseyum pertama yaitu ketika dia berstand up komedi didepan kelas, sesampai disana aku ta menemukan satu orang pun aku pun menunggu sampai jam 5 dia pun tidak muncul dan aku mulai berpikir lagi dimana dia membuatku terseyum pertama kali dan baru ku ingat bahwa yang dia tau adalah ketika di tebing itu, aku pun dengan ngebut mengendarai motor sesampai disana jam 5.15 sore dan dari kejauhan terlihatlah sesosok perempuan sedang berdiri dipinggir tebing sambil menundukan kepalanya aku pun cepat-cepat menghampirinya
“heni,,”sapaku, dia pun menoleh
“rikyyy!” kata heni
“ma’af hen ku gak tau kalo tempat ini maksud kamu?”kataku
“ syukurlah ku kira sesuatu yang buruk terjadi pada kamu rik”kata heni
“ma’af sekali lagi ya hen ku gak tau yang kamu maksud itu temapt ini?” kataku
“emangnya tadi kamu kemana?” kata heni
“ku kesekolah!” kataku
“kok bisa?”kata heni lagi dengan heran
“karna ku mulai terseyum melihatmu ketika kamu berstand up komedi di depan kelas hen!” kataku dan heni langsung memelukku
“rik aku mencintaimu?” ucap heni berbisik di telingaku sambil memeluk erat tangannya di jaketku
“aku juga mencintaimu hen!” kataku sambil menatap senja matahari terbenam dengan laut yang berubah warna kemerahan aku pun mengambilan kesimpulan dunia itu indah men ketika kita memiliki pasangan…
End



sumber:http://cerpenme.wordpress.com/







< >

2 komentar: